Jumat, 01 Januari 2016

Tips Memilih dan Memasang Antena TV yang Baik dan Benar

Hal yang paling menyebalkan saat menonton TV adalah saat suara TV memudar dan gambar di penuhi dengan semut. Hal ini biasanya dialami oleh TV yang menggunakan modulasi Analog, seperti siaran UHF dan VHF.



Memang di saat ini teknologi sudah cenderung mengarahkan kita pada system digital, maka saaat ini marak pula bermunculan operator siaran TV berlangganan. Bahkan saat ini banyak juga perusahaan telekomunikasi yang menawarkan siaran TV kabel melalui jaringan internet.
Namun sayangnya untuk menikmati teknologi-teknologi modern tersebut kita harus mengeluarkan dana setidaknya Rp. 1 juta.

Tapi saat ini siaran TV UHF dan VHF juga masih menjadi favorit masyarakat banyak, di karenakan lebih murah bahkan gratis. Tapi untuk kualitas tentu lebih baik digital. Tapi ini bisa disiasati dengan cara pemasangan yang benar dan pemilihan Antena yang tepat.
Berikut ini kami memberikan anda tips-tips memilih dan memasang Antena TV yang baik dan benar :

1. Pilih antena deret (yagi) yang memiliki elemen lebih banyak atau panjang, karena dengan director yang panjang akan di peroleh gain atau penguatan lebih besar. Selain itu penembakan arah dari pemancar lebih tepat dan interferensi dari pantulan gedung bertingkat atau bukit lebih sedikit mempengaruhinya. Yang menjadi favorit saya antena UHF DX yang original (katanya impor Jepang), dari sisi ketepatan resonansi dan bahannya yang benar berkualitas.
2. Gunakan kabel coaxial 75 ohm yang memiliki loses (attenuation) daya kecil, contoh RG7 ,RG-6 dengan attenuation sekitar 5 db/100 feet pada frekuensi 750Mhz, atau bahkan RG11dengan attenuation sekitar 3,6 db/100 feet (cuma repot masangnya diameternya terlalu besar) . Kalau menyebut merek bolehlah Belden atau Kitani (produk indonesia). Jika susah carinya atau terlalu mahal untuk dua merek tersebut bisa anda cari kabel sejenis dari merek lain asalkan berkualitas bagus (serabutnya rapat, diameter konduktor tengahnya 1 mm, konduktor tersebut benar2 dari tembaga asli bukan sepuhan). Untuk mengecek cukup anda kupas ujung kabel tersebut konduktor tembaga serabut berwarna kuning kecoklatan, sedang konduktor yang tengah dapat anda kikir atau kerok pakai gunting, jika tembaga asli warna kuning kecoklatan sampai kedalam. Jika kabel tersebut hanya sepuhan kawat pejalnya tengahnya bukan tembaga melainkan alumunium yang disepuh tembaga, pasti dalamnya putih.
3. Untuk panjang kabel antara antena dan booster sebaiknya sekitar 1,5 meter tanpa adanya gulungan.
4. Bila jarak pemancar agak dekat dan penguatan daya RF terlalu besar anda bisa mengurangi trimpot UHF Gain menjadi lebih kecil. Tapi bila jangkauanya jauh anda bisa atur pada posisi maksimal.
5. Tinggi antena maksimal 15 meter jangan lebih.
6. Pastikan seluruh konektor terhubung dengan sempurna dan benar(biasanya pengkabelan booster, antena di sertakan petunjuknya).
7. Gulungan sisa kabel secara tidak langsung juga menurunkan daya RF meskipun kecil.
8. Yang paling akhir adalah menentukan arah antena yang tepat di mana pemancar berada, biasanya untuk penerimaan yang jauh dari pemancar sudut deviasi menjadi lebih kecil. Artinya sekelompok pemancar dari kota tertentu bila diterima dengan jarak yang agak jauh masing-masing pemancar berada pada arah antena yang sama.

Sekian tips dari kami, Semoga bermanfaat.

Tapi jika anda masih belum bisa memahami tips diatas, kami memberikan anda penawaran.
Kami memiliki produk-produk Antena TV Berkualitas dengan Harga yang terjangkau dan dengan Teknisi-teknisi ahli di bidangnya.

Anda Berminat ???

Segera hubungi kami !!!

  * MENERIMA PEMASANGAN SEJABODETABEK
  * MELAYANI SETTING,BONGKAR PASANG,SERVICE DLL
  * BISA PARALEL 1-100...TV DENGAN SISTEM DISTRIBUSI


MELAYANI : APARTMENT, BUILDING, HOTEL, DLL
HARI LIBUR BUKA !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar